banner 728x250

RSUD Bumi Panua Beri Klarifikasi Dugaan Bayi yang Tertukar

RSUD Bumi Panua
Direktur RSUD Bumi Panua, dr Yenny Ahmad dan Dokter spesialis anak, dr Dian Tambunan (Foto : AndalanIDN)
banner 120x600

Pohuwato, AndalanIDN – Hangatnya perkembangan terkait dugaan bayi Tertukar yang terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bumi Panua mendapatkan tanggapan dari pihak manajemen rumah sakit.

Kepada awak media, Direktur RSUD Bumi Panua, dr Yenny Ahmad menyampaikan bahwa kejadian tersebut masih bersifat dugaan dan harus sesuai prosedur yang berlaku.

“Semua ada prosedurnya, kalau misalnya ada sesuatu yang ingin disampaikan ada proses pengaduan ke rumah sakit untuk itu prosesnya harus klarifikasi baik itu dari pihak keluarga, pihak pasien, pihak dokter dan paramedis yang menangani hal itu,” kata dr Yenny.

Sebagai pihak rumah sakit, ia mengungkapkan telah menjalankan segala sesuatu sesuai Standard Operational Procedure (SOP) yang berlaku sehingga kemungkinan ada kejadian bayi tertukar itu tidak ada.

“Saya dari pihak rumah sakit kami tidak merasa bayi itu tertukar karena kami sudah sesuai prosedur dari ruang operasi lalu masuk ke ruang kalcer lalu masuk ke ruang perawatan itu semua sudah sesuai prosedur,” jelas dr Yenny.

RSUD Bumi Panua
Pertemuan Mediasi Kedua Orang Tua yang diinisiasi oleh Manajemen RSUD Bumi Panua (Foto : AndalanIDN)

Sementara itu, Dokter spesialis anak yang bertugas di RSUD Bumi Panua, dr. Dian Tambunan yang menangani bayi tersebut mengatakan hal yang sama. Dimana tertukarnya bayi masih bersifat dugaan.

“Seperti kata direktur ini hanya sebagai dugaan saja,” kata dr Dian.

Lebih lanjut Dokter spesialis anak yang sudah bertugas lima tahun di RSUD Bumi Panua ini menerangkan bayi tersebut lahir ditanggal 5 sekitaran pukul 4 kurang 15 menit lalu dilakukan perkenalan pada orangtuanya dan orang tuanya menerima.

“Lalu bayi kita dorong ke ruangan bayi-bayi di azankan oleh orangtuanya setelah itu saya sebagai dokter anak harus menjalankan protap-protap bahwa saya harus mengobservasi bayinya dan itu terjadi sekitar 15 jam saya rawat di dalam box yang berbeda setelah itu paginya sekitar pukul 6.30 pagi bayi dari yang bersangkutan saya berikan kepada ibunya dengan surat serah terima di tandatangani oleh keluarga,” terang dr Dian.

“Setelah itu dia dirawat oleh keluarganya selama 3 hari di rumah sakit dan pulang di tanggal 8 dan kami menerima sedikit bukan komplain sih tetapi perasaan ibu yang tidak merasa bahwa ini anaknya ditanggal 9 sekitaran pukul 9 malam,” tambahnya.

Dokter spesialis anak ini melanjutkan bahwa telah bertemu keluarga di hari Selasa dan di hari Rabu kedua belah pihak telah dipertemukan dan menyelesaikan persoalan tersebut pada pukul 16.30 WITA.

“Sebenarnya sebelum proses penyelidikan kami tidak bisa bilang ini tertukar tetapi kami tidak bisa menolak hati dan feeling dari seorang ibu kami mengalah untuk feeling. Walaupun dari kami sebenarnya bilang itu tidak tertukar karena kami punya sidik jari dan kami punya bukti kalau itu sudah kami serahkan kepada keluarga dan keluarga menerimanya,” bebernya.

Sebagai pertanggungjawaban walaupun masih bersifat dugaan, pihak RSUD melalui dr Dian Tambunan yang menangani bayi tersebut siap untuk memfasilitasi apabila diminta pengetesan DNA dan itu akan dibiayai oleh dirinya.

“Saya sudah bilang kepada pihak keluarga untuk semua kompensasi tes DNA kita akan lakukan tetapi wilayah Indonesia Timur belum punya center pengecekan tes DNA sehingga kita harus berkolaborasi dengan yang ada di daerah lain tetapi untuk sampai tahap kesana hasil perundingan keluarga tidak mau,” ungkap dr Dian.

Dugaan kejadian bayi tertukar inipun telah dimediasi dengan mempertemukan kedua orang tua dan disaksikan oleh manajemen serta badan pengawas RSUD Bumi Panua.

“Didepan keluarga pun saya sebagai perwakilan perawat-perawat saya dibawah pimpinan ibu direktur saya meminta maaf seandainya itu terjadi,” kata dr Dian.

“Saya sudah lima tahun disini dr Agus mungkin lebih dari lima tahun disini dan ini adalah kejadian pertama,” pungkasnya.

Sebelumnya tersiar kabar terkait dugaan bayi tertukar pasca dilahirkan yang terjadi di RSUD Bumi Panua Kabupaten Pohuwato.

(Abd)