Pohuwato, AndalanIDN – Peran pemerintah desa dalam sendi-sendi kehidupan dan beragama sangat penting di masyarakat. Dimana pemerintah desa melalui berbagai kegiatan keagamaan dapat memberikan dampak yang positif bagi kehidupan bermasyarakat.
Tidak hanya sebatas menjalankan perintah agama. Berbagai kegiatan keagamaan juga berperan sebagai pengikat sosial, mempersatukan warga dari berbagai latar belakang dalam semangat persaudaraan dan mampu mempererat tali silaturahmi dan menciptakan suasana kekeluargaan yang kental.
Seperti yang ada di Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato, dimana pemerintah desa memiliki dua program kegiatan seperti Majelis Taklim dan Jum’at sedekah yang dilaksanakan berkelanjutan.
Erna Giasi, Kepala Desa Hulawa menjelaskan bahwa di desanya kegiatan keagamaan seperti Majelis Taklim sudah berlangsung selama dua tahun semenjak dirinya menjabat.
“Program ini sudah berjalan dua tahun. Dimulai dengan satu dusun disetiap minggu dan terdiri dari enam dusun dan satu bulan satu kali semua masyarakat baik yang tergabung di majelis ataupun tidak kita jalin silaturahim dengan berkumpul di masjid. Itu kita tadarusan, shalawatan dan dzikir,” tutur Erna.
“Hari ini saya mengundang salah satu ustadz, Ustadz Kasim. Kita mendengarkan tausyiah insyaallah ini sudah menjadi salah satu program rutinitas kita tiap bulan karena masyarakat Desa Hulawa butuh siraman rohani seperti ini,” tambahnya.
Menjadi kepala desa di wilayah yang bisa dikatakan terletak paling pelosok di Kecamatan Buntulia ini, Erna Giasi mengaku sangat bersyukur karena melihat kekompakan masyarakat dalam setiap kegiatan yang diadakan.
“Saya sebagai kepala desa sangat-sangat bersyukur dengan berkecimpung di desa yang paling pelosok ini saya bisa membersamai mereka dengan kekompakan ibu-ibu,” ungkapnya.
“Insyaallah bulan depan giliran Dusun Kapali, hari ini Dusun Hele itu berkelanjutan dan setiap melaksanakan kegiatan seperti ini diakhiri dengan makan bersama dan itu dibawa atau disediakan dari masyarakat peran mereka yang ada. Itu sesuai mereka punya permintaan dan atas peran mereka. Hari ini Dusun Hele yang berpartisipasi memberikan makanan,” jelas Erna.
Tak lupa ada juga program Jum’at Sedekah, dimana masyarakat memberikan sedekah lalu dikumpulkan. Hasil sedekah yang terkumpul dikembalikan lagi kepada masyarakat dalam bentuk santunan kematian, membelikan peralatan seperti tenda dan perlengkapan jenazah.
“Disini juga ada Jumat Sedekah, yang sudah terbentuk sebelum saya menjabat. Tapi saya lanjutkan dan Alhamdulillah itu terkumpul dari enam dusun nilainya hanya lima ribu per orang,” ujar Erna.
“Alhamdulillah dari hasil Jumat sedekah itu sudah ada tenda dan pengadaan perlengkapan jenazah itu masing-masing dusun jadi ada enam paket yang dibelanjakan dari hasil Jumat sedekah. Ketika ada yang meninggal itu diberi santunan 2,5 juta itu sesuai kesepakatan masyarakat dari hasil Jumat sedekah. Saat ini sudah ada tenda sebanyak 5 unit,” pungkasnya.
Kegiatan-kegiatan keagamaan desa layaknya benang emas yang menjalin erat tali persaudaraan sekaligus menjadi wadah pengembangan pribadi dan spiritual bagi setiap warga masyarakat.
(Abd)
