AndalanIDN – Isra Mi’raj adalah salah satu peristiwa paling istimewa dalam sejarah Islam. Peristiwa ini mengisahkan perjalanan Nabi Muhammad SAW yang dilakukan dalam waktu semalam. Bukan perjalanan biasa, Isra Mi’raj terbagi menjadi dua tahap penting: Isra, yaitu perjalanan dari Masjidil Haram di Mekah menuju Masjidil Aqsa, dan Mi’raj yaitu perjalanan spiritual menuju langit tertinggi, hingga Sidratul Muntaha.
Momen ini tidak hanya memperlihatkan kemuliaan Nabi Muhammad SAW, tetapi juga menjadi momen di mana Allah SWT memberikan perintah salat lima waktu secara langsung. Kejadian ini diceritakan dalam Al-Qur’an, salah satunya pada Surat Al-Isra ayat 1 dikutip dari Quran.com :
“Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
Mari kita bahas lebih dalam tentang sejarah, makna, dan hikmah yang bisa kita ambil dari peristiwa ini, yang ternyata sangat relevan dengan kehidupan kita saat ini.
Sejarah Singkat Isra Mi’raj
Peristiwa Isra Mi’raj terjadi sekitar tahun ke-10 kenabian, saat Nabi Muhammad SAW sedang berada di masa yang sangat sulit. Tahun itu dikenal sebagai ‘Aam al-Huzn atau Tahun Kesedihan. Dua orang terdekat beliau, yakni Khadijah, sang istri tercinta, dan Abu Thalib, paman yang selalu melindunginya, meninggal dunia. Dukungan moral dari kedua sosok ini sangat berarti bagi Nabi Muhammad SAW, sehingga kepergian mereka menjadi cobaan berat.
Dalam kondisi inilah, Allah SWT memberikan penghiburan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perjalanan Isra Mi’raj.
Tahap Pertama: Isra
Isra dimulai dari Masjidil Haram di Mekah menuju Masjidil Aqsa. Nabi Muhammad SAW dibawa oleh Malaikat Jibril menggunakan Buraq, makhluk surga yang digambarkan sebagai hewan putih dengan kecepatan luar biasa. Di Masjidil Aqsa, beliau memimpin salat bersama para nabi terdahulu.
Perjalanan ini menegaskan betapa pentingnya Masjidil Aqsa sebagai salah satu tempat suci umat Islam dan simbol persatuan para nabi dalam menyampaikan ajaran tauhid.
Tahap Kedua: Mi’raj
Setelah itu, Nabi Muhammad SAW melanjutkan perjalanan menuju langit. Dengan bimbingan Malaikat Jibril, beliau bertemu dengan para nabi di setiap lapisan langit.
Puncak dari perjalanan ini adalah saat Nabi Muhammad SAW mencapai Sidratul Muntaha, tempat tertinggi yang tidak bisa dijangkau oleh makhluk mana pun selain beliau. Di sini, Nabi Muhammad SAW menerima perintah langsung dari Allah SWT untuk melaksanakan salat lima waktu.
Makna dan Hikmah Isra Mi’raj
Isra Mi’raj bukan sekadar peristiwa sejarah, melainkan memiliki pesan mendalam yang relevan hingga saat ini. Berikut beberapa makna dan hikmah yang bisa kita ambil:
1. Sholat: Tiang Utama dalam Islam
Salah satu hasil utama dari Isra Mi’raj adalah perintah salat lima waktu, yang menjadi kewajiban utama umat Islam. Salat adalah bentuk komunikasi langsung antara manusia dan Allah SWT. Bukan hanya sebagai kewajiban, salat juga memiliki makna spiritual yang mendalam:
Mengajarkan kedisiplinan waktu: Salat lima waktu mengatur hidup kita agar lebih teratur.
Membawa ketenangan batin: Gerakan dan bacaan dalam salat dapat menjadi pengingat bahwa Allah selalu dekat.
Menghubungkan manusia dengan Sang Pencipta: Salat adalah momen untuk mengungkapkan rasa syukur, memohon petunjuk, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
2. Ujian Keimanan
Saat Nabi Muhammad SAW menyampaikan kisah Isra Mi’raj, ada yang langsung mempercayainya, seperti Abu Bakar Ash-Shiddiq, tetapi ada juga yang meragukannya. Peristiwa ini mengajarkan pentingnya iman kepada hal-hal ghaib yang menjadi salah satu pilar keimanan dalam Islam.
Sebagai umat Islam, kita diajak untuk percaya bahwa apa yang telah ditetapkan oleh Allah SWT pasti memiliki hikmah, meskipun terkadang sulit dipahami oleh logika manusia.
3. Pentingnya Persatuan Umat Islam
Ketika Nabi Muhammad SAW memimpin salat di Masjidil Aqsa bersama para nabi, ini menjadi simbol persatuan umat Islam di seluruh dunia. Masjidil Aqsa sendiri merupakan tempat suci ketiga setelah Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah.
4. Kekuatan Spiritualitas dalam Menghadapi Ujian
Isra Mi’raj terjadi di masa sulit dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW. Peristiwa ini menjadi bukti bahwa di balik setiap ujian, Allah SWT selalu memberikan jalan keluar dan penghiburan. Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk tetap bersabar, teguh, dan terus mendekatkan diri kepada Allah dalam menghadapi tantangan hidup.
Relevansi Isra Mi’raj di Era Modern
Meskipun terjadi lebih dari 1.400 tahun yang lalu, Isra Mi’raj tetap relevan dalam kehidupan modern. Berikut beberapa pelajaran yang dapat diterapkan:
1. Pentingnya Disiplin dan Manajemen Waktu
Salat lima waktu mengajarkan kita untuk mengatur waktu dengan baik. Dalam kehidupan modern yang serba sibuk, salat menjadi pengingat untuk tetap fokus pada prioritas utama dalam hidup.
2. Menjaga Hubungan Spiritual
Kesibukan dunia sering kali membuat manusia lupa untuk merenung dan berkomunikasi dengan Sang Pencipta. Salat, yang diperintahkan dalam Isra Mi’raj, adalah cara untuk menjaga keseimbangan antara kesibukan duniawi dan kebutuhan spiritual.
3. Menanamkan Nilai Kesabaran dan Keikhlasan
Isra Mi’raj mengajarkan bahwa setiap cobaan pasti membawa hikmah. Dengan kesabaran dan keikhlasan, kita dapat menghadapi segala rintangan dalam hidup.
Cara Memperingati Isra Mi’raj
Isra Mi’raj diperingati oleh umat Islam di seluruh dunia dengan berbagai cara. Di Indonesia, biasanya diadakan pengajian, ceramah, dan kegiatan keagamaan lainnya. Selain itu, umat Islam juga diajak untuk merenungkan makna salat dan meningkatkan ibadah pribadi, seperti salat malam dan membaca Al-Qur’an.
Kesimpulan
Isra Mi’raj adalah peristiwa luar biasa yang penuh dengan pelajaran berharga. Melalui perjalanan ini, Allah SWT menunjukkan kebesaran-Nya dan memberikan hadiah besar berupa kewajiban salat lima waktu, yang menjadi pilar utama dalam kehidupan umat Islam.
Dengan memahami makna dan hikmah Isra Mi’raj, kita dapat mengambil inspirasi untuk menjalani hidup dengan lebih baik. Mulailah dengan memperkuat keimanan, menjaga hubungan spiritual dengan Allah, dan mempraktikkan nilai-nilai seperti disiplin, kesabaran, dan keikhlasan dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga peringatan Isra Mi’raj ini menjadi momentum untuk memperbaiki diri dan mendekatkan kita kepada Allah SWT.
(RED)