Pohuwato, AndalanIDN – Dalam reses masa persidangan ke dua Tahun ke empat, Anggota Legislatif (Aleg), yang juga menjabat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pohuwato, Nasir Giasi. Mahalnya harga sembako menjadi keluhan masyarakat di Desa Pphuwato, Kecamatan Marisa, Minggu (05/03/2023).
Hal ini disampaikan oleh Zainab, salah seorang masyarakat yang berjualan sembako. Ia mengungkapkan bahwa mahalnya harga sembako berupa beras mengakibatkan dirinya sulit meraup keuntungan.
“Sembako saat ini mahal pak. Saya bajual beras, harga beras sudah 650.000, kalo dijual sekarang sudah 11.000 satu liter. Nah ini bagaimana pak, sedangkan harga tas plastik juga naik. Jadi keuntungan kami sedikit,” ungkap Zainab.
Tak hanya itu, Kades Pohuwato Timur, Yan Samau, dalam reses tersebut menyampaikan hal yang sama. Dirinya berharap agar pemerintah daerah dapat melaksanakan pasar murah atau operasi pasar untuk membantu masyarakat.
Apalagi menurutnya, sebentar lagi sudah mau memasuki Bulan Suci Ramadhan yang sudah semakin dekat.
“Semua sudah mahal pak, harusnya Perindakop bersama DPRD lakukan operasi pasar dan dilakukan pasar murah untuk masyarakat,” ujar Yan Samau.
“Karena bulan puasa semakin dekat, harusnya pemerintah daerah harus berpikir untuk masyarakatnya,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Nasir Giasi menyampaikan bahwa saat ini pemerintah daerah dan DPRD sedang berusaha menekan inflasi agar tidak merangkak naik.
“Seperti perintah pak Jokowi waktu rapat pemerintah daerah, kami dengan Presiden. Kita harus menekan inflasi. Saat ini sudah banyak negara yang inflasinya tinggi. Untuk Indonesia masih terhitung rendah, dan Pohuwato Masih lima persen bulan lalu. Yang paling banyak inflasi yakni cabai,” kata Nasir.
“Salah satu cara untuk menjawab ini yaa menanam cabai. Padahal kita bisa tanami rica di pekarangan rumah. Nanti akan ada program besar-besaran menanam cabai untuk menekan inflasi,” jelasnya.
Nasir menambahkan, bahwa operasi pasar nanti akan dilakukan untuk menangkal kenaikan harga dan menekan inflasi di Kabupaten Pohuwato.
“Ini akan menjadi tugas kami untuk menekan inflasi, dengan melaksanakan operasi pasar. Dalam operasi pasar akan dilakukan jual setengah harga untuk menekan inflasi agar harga tidak dipermaiknkan para pengepul dan tengkulak,” terang Nasir.
Sementara itu, Kadis Perindagkop Pohuwato, Ibrahim Kiraman menjelaskan bahwa pasar murah dan operasi pasar akan dilakukan sebelum Bulan Ramadhan.
“Insyaallah sebelum puasa kami akan lakukan pasar murah di dua desa ini. Sebelumnya kami telah menjual 1000 paket sembako murah dalam memperingati HUT Pohuwato di Pohon Cinta mulai dari siang sampe sore, dan sembako tersebut habis. Ini mengindikasikan bahwa memang harga bahan pokok saat ini mahal,” kata Ibrahim.
Bahkan Dinas Perindagkop menurut ibrahim Kiraman telah melakukan survei dan ternyata memang harga bahan pokok saat ini sudah merangkak naik. Terutama cabai.
“Hasil pantauan kami di Pasar Marisa, harga cabai bahkan mencapai 80 ribu perkilo tapi kami untuk anggaran operasi pasar hanya empat item yang diadakan. Insyallah kami akan menggelar pasar murah sesuai permintaan masyarakat,” jelas Ibrahim.
“Nanti juga akan ada operasi pasar minyak goreng itu harganya 14 ribu per liter,” pungkasnya. (Abd)